Bagaimana Tanaman Buah Tropika Tahunan Berbuah?
Bagaimana Tanaman Buah Tropika Tahunan Berbuah?
Tanaman buah tahunan yang telah memasuki masa produktif memiliki beberapa persyaratan untuk menghasilkan bunga dan buah. Tidak terkecuali pada komoditas rambutan, durian, mangga, dan sebagainya. Pemupukan, pemangkasan, dan curah hujan merupakan faktor yang memiliki peran penting dalam pembungaan tanaman ini.
Hasil pengamatan Liferdi (2000), dan Kuswandi (2014), rambutan akan berbunga setelah dirangsang dengan stres kekeringan selama 10-30 hari (tergantung varietas). Setelah waktu 10-30 hari tersebut, jika hujan turun atau dilakukan penyiraman secara intensif, maka akan muncul bunga. Tanaman durian butuh 2-8 minggu periode kering untuk menginisiasi pembungaan (Santoso 2015). Begitu juga dengan mangga, tanaman ini akan berbunga setelah melewati musim kering yang tegas selama 3-4 bulan.
Sebaiknya tanaman yang disiapkan untuk berbunga setelah mengalami stres kekeringan berada pada kondisi prima. Begitu panen berakhir, tanaman sebaiknya dipangkas dengan pemangkasan pemeliharaan, yang dilanjutkan dengan pemupukan NPK. Takaran pupuk NPK yang diberikan per tanaman bisa dihitung dengan mengetahui jumlah produksi tanaman tersebut. Pupuk yang diberikan minimal 1% dari total produksi tanaman tersebut dalam satu tahun. Pemberian pupuk dapat dilakukan 2-3 kali per tahun. Sebagai contoh tanaman mangga varietas Arumanis menghasilkan 100 kg mangga per pohon per tahun, maka takaran yang diberikan adalah 1%. Ingat ya 1% nya bukan 1 kg, tetapi dibagi dengan kandungan pupuk NPK yang diberikan (misal NPK 15-15-15), maka takarannya:
Jadi takaran pupuk yang diberikan adalah 6,67 kg per tahun, yang bisa diaplikasikan 2 kali pemberian.
Untuk mempertahankan bunga agar tidak rontok, dapat dilakukan pemupukan menggunakan pupuk MKP (Mono Kalium Phospate) dengan takaran sesuai petunjuk pada kemasan, dan dapat juga ditambah dengan pemberian pupuk mikro Boron sekitar 10 g per pohon. Salah satu fungsi Boron bagi tanaman, adalah meningkatkan fertilitas bunga jantan, sehingga mempertinggi persentase buah jadi, dan mengurangi kerontokan bunga (Kuswandi, SP, MSi)